Revolusi Twitter X: Fitur Video Call dan Lebih Banyak Lagi
haveatutor.com Dalam langkah terbarunya menuju transformasi menjadi “aplikasi segalanya,” Twitter X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, siap memperkenalkan fitur terbaru berupa panggilan video atau video call. CEO Twitter X, Linda Yaccarino, secara eksklusif mengungkapkan kehadiran fitur revolusioner ini dalam sebuah wawancara.
Panggilan Video Tanpa Perlu Nomor Telepon
Yaccarino menjelaskan bahwa pengguna Twitter X akan segera dapat menikmati panggilan obrolan video tanpa harus memberikan nomor telepon kepada siapa pun di platform ini. Hal ini diharapkan akan memberikan pengalaman berkomunikasi yang lebih intim dan mudah bagi pengguna.
Fitur Tambahan: Video Berdurasi Panjang dan Langganan untuk Kreator
Selain fitur video call, Twitter X juga berencana untuk memperkenalkan beberapa fitur lainnya. Salah satunya adalah kemampuan untuk mengunggah video berdurasi panjang, memberikan ruang lebih bagi kreator untuk berbagi konten yang lebih mendalam. Selain itu, langganan untuk kreator juga akan menjadi bagian dari inovasi Twitter X.
Live Streaming Bersama Elon Musk
Elon Musk, pemilik Twitter X, juga baru-baru ini memamerkan salah satu fitur terbaru, yaitu live streaming. Melalui akun @elonmusk, Musk melakukan siaran langsung yang menunjukkan berbagai kegiatan, termasuk mengangkat barbel seberat 45 pon di ruang rapat kantor Twitter. Musk menyatakan bahwa fitur video Twitter X bekerja dengan lebih baik setelah uji coba tersebut.
Twitter X Menggoda Dunia Musik
Selain inovasi dalam komunikasi dan konten video, Twitter X juga memberikan petunjuk akan keterlibatan dalam industri musik. Perusahaan baru-baru ini mengambil alih handle @music dari seorang pengguna Twitter, menandakan kemungkinan ekspansi ke dunia musik.
Transformasi Twitter X: Aplikasi Segalanya
Dalam wawancaranya dengan CNBC, Yaccarino mendukung konsep “aplikasi segalanya” yang diusulkan oleh Elon Musk. Transformasi Twitter X menjadi platform serba bisa menjadi kenyataan dengan peran Yaccarino yang mencakup kemitraan, hukum, penjualan, dan keuangan, sementara Musk akan fokus pada desain produk.