Menjaga Keamanan dalam Transaksi Digital
haveatutor.com Pengguna internet saat ini dapat menikmati kemudahan transaksi digital yang lebih praktis. Namun, keamanan menjadi aspek krusial untuk memastikan kepercayaan pengguna terhadap transaksi digital. Dalam konteks ini, DANA mengungkapkan deretan modus kejahatan yang dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Ancaman Meningkat: Tingginya Serangan Siber di Indonesia
Menurut data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serangan siber di Indonesia mencapai 27 juta kasus pada bulan April lalu. Ancaman kejahatan siber tidak selalu melibatkan teknik peretasan canggih, namun seringkali menggunakan rekayasa sosial atau social engineering.
Social Engineering: Modus Kejahatan dengan Rekayasa Sosial
Salah satu modus yang cukup efektif adalah social engineering, di mana pelaku berpura-pura menjadi platform digital resmi untuk memperoleh akses ke akun pengguna. Mereka menggunakan trik menipu untuk mendapatkan informasi rahasia, seperti PIN dan kode OTP, yang seharusnya hanya diketahui oleh pemilik akun.
Contoh Kasus: Pura-pura sebagai CS DANA
Sebagai contoh, pelaku kejahatan dapat menyamar sebagai Customer Service DANA dan menghubungi korban melalui WhatsApp atau media sosial. Mereka meminta data rahasia dengan tujuan terhubung ke layanan digital. Tindakan ini memberikan peringatan penting kepada pengguna agar selalu berhati-hati dalam merespons permintaan informasi rahasia melalui platform digital.
Keamanan sebagai Prioritas Utama
Dalam menghadapi era transaksi digital, menjaga keamanan menjadi prioritas utama. Pengguna perlu waspada terhadap modus kejahatan siber dan selalu melakukan verifikasi secara cermat sebelum memberikan informasi pribadi atau rahasia. Langkah ini menjadi kunci untuk memastikan pengalaman transaksi digital yang aman dan terpercaya.